Laman

Kamis, 23 Juni 2011

Dzikir Pagi dan Petang



mau share nih, kalian pasti tau kan dzikir pagi dan petang? yang belum tau, jangan nangis dulu,  berikut ini saya jabarkan dalil sampai bacaan mengenai dzikir pagi dan petang, yang Shahih...




Dalil-dalil yang mensyari’atkan untuk berdzikir pagi dan petang

Dalil-dalil dari al-Qur’an


Allåh berfirman:

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا . لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
(al-Fath: 8-9)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang
(al-Ahzab: 41-42)

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ

dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).
(Qaaf: 39)

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا وَمِنْ آنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ

Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang
(Thaa-Haa: 130)

وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“…Dan sebutlah (nama) Rabbmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari”.
(Aal-i-Imraan: 41)

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Dan sebutlah nama Rabbmu pada (waktu) pagi dan petang.
(al-Insan: 25)


وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
(Al-A’raaf: 205)

فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ

Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu shubuh
(ar-Ruum: 17)

. فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ . رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
(an-Nuur: 36-37)


وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru (berdoa kepada) Rabbnya di pagi dan petang hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
(Al-Kahf: 28)


Dalil-dalil dari as-Sunnah

Jabir bin Samurah rådhiyallåhu ‘anhu menyifati petunjuk nabi shållallåhu ‘alayhi wa sallam, ia mengatakan:
كان لا يقوم من مصلاه الذي يصلي فيه الصبح أو الغداة حتى تطلع الشمس فىإ ذا طلعت الشمس قام
“Beliau tidak berdiri dari tempat shalatnya -dimana beliau melakukan shalat shubuh- hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit, (maka) beliau berdiri (untuk shalat sunnah isyraq).”
[Shahiih Muslim (I/463) no. 670]

Keutamaan berdzikir pagi dan petang


Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ . قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.”
(Hadits Hasan, lihat Jami’ at-Tirmidzi no. 586)


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ

“Aku duduk dengan kaum yang berdzikir kepada Allah Ta’ala mulai dari shalat Shubuh hingga matahari terbit lebih kusukai dari empat budak keturunan Isma’il yang dimerdekakan.”

وَلأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً

“Aku duduk dengan kaum yang berdzikir kepada Allah Ta’ala mulai dari shalat ‘Ashar hingga matahari tenggelam lebih kusukai dari empat budak keturunan Isma’il yang dimerdekakan.”
(HR. Abu Dawud: 3182, dihasankan oleh Albani)

Dzikir pagi dan petang


Membaca diwaktu pagi setelah salam shalat shubuh1:


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.

Membaca Ayat Kursi [pada pagi dan petang]2



أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia

لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ

Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ

Kepunyaan-Nya apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi.

مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ

Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ

Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka

وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ

dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ

dan Kursi Allah meliputi langit dan bumi.

وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(Al-Baqarah: 255).


Membaca Al-Ikhlas (3x), Al-Falaq (3x), Kemudian An-Naas (3x) [pada pagi dan petang]3


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa

اللَّهُ الصَّمَدُ

Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
(QS. al-Ikhlash: 1-4)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

dari kejahatan makhluk-Nya,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita

وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
(QS. al-Falaq: 1-5)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia

مَلِكِ النَّاسِ

Raja manusia

إِلَٰهِ النَّاسِ

sesembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

dari jin dan manusia.
(QS. an-Naas: 1-6)

Membaca (diwaktu pagi) 4:

أَصْبَحَنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ،

ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lilaah, wal hamdulilaah
Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, dan segala puji bagi Allah.

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،

laa ilaaha illallåhu wahdahu laa syariikalah
Tidak ada Sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya

لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir
Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu.

رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ،

råbbi as-aluka khåyrå maa fiy hadzal yaum, wa khåyrå maa ba’dah
Wahai Råbb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ،

wa a-’uudzubika min syarri maa fiy hadzal yaum, wa syarri maa ba’dah
Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya.

رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ،

råbbi a-’uudzubika minal kasal, wa suu-il kibar
Wahai Rabb, aku berlin-dung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua.

رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.

rabbi a’uudzubika min ‘adzaabin finn naar, wa ‘adzaabin fil qåbr
Wahai Rabb, Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur

adapun pada petang, maka membaca:

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ،

amsaynaa wa amsal mulku lilaah, wal hamdulilaah
Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،

laa ilaaha illallåh, wahdahu laa syarikalah
Tidak ada Sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya.

لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir
Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu

رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هذه الليلة وخير ما بعدها،

råbbi as-aluka khåyrå maa fiy hadzihil laylah, wa khåyrå maa ba’dahaa
Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya.

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هذه الليلة وَشرِّما بعدها،

wa a-’uudzubika min syarri maa fiy hadzihil laylah, wa syarri maa ba’dahaa
Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya.

رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ،

råbbi a-;uudzubika minal kasal, wa suu-il kibar
Wahai Rabb, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua

رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.

råbbi a’uudzubika min ‘adzaabin finn naar, wa ‘adzaabin fil qåbr
Wahai Rabb! Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.


Membaca diwaktu pagi 5:

‎ اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُورُ.

Allåhumma bika ash-bahna, wa bika amsaynaa, wa bika nahyaa, wabika namuut, wa ilaykann nusyuur
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan perto-longanMu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

Adapun ketika petang bacaannya:

‎ اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ.

Allåhumma bika am-saynaa, wa bika ash-bahnaa, wa bika nahyaa, wabika namuut, wa ilaykal mashiir
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup, dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk)”

Membaca SAYYIDUL ISTIGHFAR (pagi dan petang) 6:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ،

Allåhumma anta råbbiy, laa ilaaha illa ant
Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Engkau

خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ،

khålaqtaniy wa ana ‘abduk
Engkau-lah yang mencip-takan aku dan aku adalah hambaMu

وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ،

wa ana ‘ala ‘ahdik, wa wa’dik, mas tathå’tu
Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku

أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ،

a’uudzubika min syarri maa shåna’tu
Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat.

أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ،

abuu-u laka wa ni’matika ‘alayya
Aku mengakui nikmatMu kepadaku

وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

wa abuu-u bidzanbiy, faghfirliy, fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta
dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.


Membaca (dipagi dan petang 3x) 7:

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ،

Allåhumma ‘aafiniy fiy badaniy
Ya Allah! Selamatkan tubuhku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan).

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ،

Allåhumma ‘aafiniy fiy sam’iy
Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan)

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ،

Allåhumma ‘aafiniy fiy bashåriy
Ya Allah, selamatkan penglihatanku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

laa ilaaha illa anta
tiada sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Engkau

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ،

Allåhumma inniy a’uudzubika minal kufri wal faqr
Ya Allah! Sesungguhnya aku berlin-dung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ،

wa a-’uudzubika min ‘adzaabil qåbr
Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

laa ilaaha illaa ant
tiada sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.


Membaca (pagi dan petang) 8:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ،

Allåhumma inni as-alukal ‘afwaa wal ‘aafiyah, fid-dunya wal aakhiråh
Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ.

allåhumma inniy as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah, fi diinii wa dunyaayaa wa ahliy wa maaliy
Ya Allah, sesung-guhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, ke-luarga dan hartaku

اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ

Allahummastur ‘awraatiy, wa aamin råw-’aatiy
Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut.

اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ

Allåhummah fazhniy min bayni yadayya, wa min khålfiy, wa ‘an yamiiniy wa ‘an syimaaliy wa min fawqiy
Ya Allah! Peli-haralah aku dari muka, belakang, ka-nan, kiri dan atasku

وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.

wa a-’uudzubika bi ‘azhåmatika an-ughtaala min tahtiy
Aku berlindung dengan kebesaranMu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ulat atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain)


Membaca (pada pagi dan petang) 9:
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ،

Allåhumma ‘aalimal ghåybi wasy syahaadah, faathiris samaa waati wal ‘ardh
Ya Allah! Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Råbb pencipta langit dan bumi,

رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ،

råbba kulla sya-in wa maliikah
Råbb segala sesuatu dan yang merajainya

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ،

asyhadu an-laa ilaaha illa ant
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak untuk diibadahi) kecuali Engkau

أَ عوذبكَ منْ شَرِّ نفسيْ

a-’uudzubika min syarri nafsi
Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku

ومنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وشركِ هِ،

wa min syarrisy syaythååni wa syirkih
dan dari kejahatan setan dan balatentaranya

وَأنْ أقترِ فَعَلى نفسيْ سُوْءًا أوْ أجُرُّهُ إلى مُسْلِمٍ.

wa an-uq’tarifa ‘ala nafsiy suu-an aw ajurråhu ila muslim
dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat ke-jelekan terhadap diriku atau menyeret-nya kepada seorang muslim.



Membaca (dipagi dan petang 3x) 10


بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

bismilaahilladziy, laa yadhurru ma ‘asmihi syay’un fil ardhi wa laa fis samaa wahuwas samii’ul ‘aliim
“Dengan nama Allah yang bila dise-but, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Ma-ha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Membaca (dipagi dan petang 3x) 11
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا،

rådhitu bilaahi råbba
Aku rela Allah sebagai Rabb

وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا،

wa bil islaami diinaa
Islam sebagai agama

وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.

wa bi muhammadin shållallåhu ‘alayhi wa sallama nabiyya
dan Muhammad sebagai nabi (yang diutus oleh Allah).”


Membaca (di Pagi Hari) 12:
أَصْبَحَنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ،

ash-bahnaa ‘ala fithråtil islaam, wa ‘ala kalimatil ikhlaash
Di waktu pagi kami berada diatas fithrah agama Islam, dan diatas kalimat ikhlas

وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،

wa ‘ala diiniy nabiina muhammadin shållallåhu ‘alayhi wa sallam
dan diatas agama Nabi kami, Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam

وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.

wa ‘ala millati ibråhiima haniifan muslimaa, wa maa kaana minal musyrikiin
dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik

Adapun diwaktu petang membaca:


أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ،

amsaynaa ‘ala fithråtil islaam, wa ‘ala kalimatil ikhlaash
Di waktu petang kami berada diatas fithrah agama Islam, dan diatas kalimat ikhlas

وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،

wa ‘ala diiniy nabiina muhammadin shållallåhu ‘alayhi wa sallam
dan diatas agama Nabi kami, Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam

وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.

wa ‘ala millati ibråhiima haniifan muslimaa, wa maa kaana minal musyrikiin
dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik


Membaca (dipagi dan petang) 13:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ،

yaa hayyu yaa qåyyuum, bi råhmatika astaghiits
Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu)

أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

ash-lihliy sya’niy kullah, wa laa takilniy ila nafsiy thårfata ‘ayn
“,dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).”

Membaca (dipagi dan petang, 7x)14
حَسْبِيَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ.

Hasbiyallah, Laa ilaaha illa huw, ‘alayhi tawakkaltu, wa huwa rabbal ‘arsyil ‘azhiim
“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Dia. Kepada-Nya aku bertawakal. Dan Dia adalah Rabb dari ‘Arsy yang agung”



Membaca (dipagi dan petang, 100x) 15.:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

subhaanallåhi wa bihamdih
“Maha Suci Allah, aku memujiNya.” (Dibaca seratus kali).



Membaca (dipagi atau petang, 100x) 16:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

astaghfirullåha wa atuubu ilayh
Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepadaNya. (Dibaca 100 kali dalam sehari, boleh dipagi hari atau sore hari).


Membaca (dipagi, 3x) 17.:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِه

subhanallåhi wa bihamdih
Maha Suci Allah, dan aku memujiNya

عَدَدَ خَلْقِهِ،

‘adada khåqih
aku memujiNya sebanyak makhlukNya,

وَرِضَا نَفْسِهِ،

wa ridhåå nafsih
sejauh keridhaanNya

وَزِنَةَ عَرْشِهِ

wa zinata ‘arsyih
seberat timbangan arasyNya

وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

wa midaada kalimaatih
“dan sebanyak tinta tulisan kalimatNya.” (Dibaca tiga kali).



Membaca (dipetang, 3x) 18.:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

a’uudzu bi kalimaatillaahit taaammaati min syarri maa khålaq
Aku berlindung dengan kalimat-kali-mat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.

Membaca (dipagi dan petang, 10x19 atau 1x20 :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،

laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya

لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir
“BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”


Membaca (di pagi dan petang 100x) 21:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،

laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya

لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir
“BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”



Maraji’:

- Doa dan Wirid, Ustadz Yazid bin ‘Abdil Qadir Jawwas hafizhahullahu ta’ala, hlm. 169-192
- Blog Abul-Jauzaa’

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk memberikan komentar yang sesuai dengan tema postingan.. dilarang keras untuk menggunakan kata-kata kasar,