Laman

Selasa, 23 Agustus 2011

Kalo udah gede nanti, Mau jadi apa?

ATS kalo sudah besar nanti mau jadi apaaaaa?

"jadi pegawai negeri?"
>>mengernyitkan dahi lalu geleng-geleng kepala..

"jadi wanita karir?"
>>mengangkat sebelah alis lalu geleng-geleng kepala

"jadi programmer?"
>>diam sejenak, berfikir, lalu geleng-geleng kepala lagi..

***bingung! terus maunya jadi apa?****
tidak muluk-muluk...
hidup berkecukupan, tak apa tak punya perhiasan mewah, tak apa tak punya rumah bak istana..

cukup hanya
menjadi istri dari suami shaleh
Ibu dari anak-anak lucu nan berbakti
menjalani hidup sebagai ibu rumah tangga biasa,
bangun di pagi hari, menyiapkan sarapan pagi, setelah itu beres-beres rumah, menunggu suami dan anak-anak pulang
cukup itu saja

mungkin ada sedikit keinginan kecil
bermimpi punya usaha dagang sendiri
toko buku, toko herbal, toko jilbab, punya mesin jahit sendiri,
tapi kembali lagi.
aku lebih bahagia dengan statusku yang tadi kusebutkan

karena aku berfikir kemuliaan wanita tak diperoleh dari seberapa sukses karirnya
atau jumlah pendapatannya sebulan
atau berapa perhiasaan mahal yang dimiliki

tapi kemuliaan wanita diperoleh dari baktinya pada suami
kecintaannya pada sang buah hati
Tak lupa ketaatan pada Allah, Robbul Izzati..

n_n
jakarta, 23 Agustus 2011

1 komentar:

  1. “Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.”

    [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (no. 1296 al-Mawaarid) dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Lihat Shahiih Mawaariduzh Zham’aan (no. 1081).]

    Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang sifat wanita penghuni Surga,

    “Wanita-wanita kalian yang menjadi penghuni Surga adalah yang penuh kasih sayang, banyak anak, dan banyak kembali (setia) kepada suaminya yang apabila suaminya marah, ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata, ‘Aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha.’”

    [Hadits hasan: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir (XIX/140, no. 307) dan Mu’jamul Ausath (VI/301, no. 5644), juga an-Nasa-i dalam Isyratun Nisaa' (no. 257). Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahiihah (no. 287).]

    n_n

    BalasHapus

Mohon untuk memberikan komentar yang sesuai dengan tema postingan.. dilarang keras untuk menggunakan kata-kata kasar,